Hal ini disampaikan juru bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto dalam jumpa pers di Istora Senaan, Jakarta, Rabu (21/4). “Tema yang diusung adalah Satukan Langkah Songsong Khalifah Islamiyah,” ujar dia.
Sekitar 6.000 muballighah, ustadzah, dan pengelola majelis taklim, serta pembina pondok pesantren putri dari 138 kota di 18 provinsi Indonesia hadir dalam acara ini. Tujuan acara ini adalah guna meneguhkan komitmen para muballigah dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah.
“Ini adalah komitmen HTI untuk menguatkan peran perempuan, tidak hanya urusan domestik saja, tetapi peran dia di kehidupan sosial bermasyarakat,” tutur Ismail.
Ustadzah Iffah Rohmah (DPP)
Para muballigah menyampaikan pesan utama yakni urgensi penegakan khalifah dan keagungan amalan sebagai aktivitas dakwah dalam Islam. “Para muballighah selama ini hanya dipandang menyukseskan urusan peran perempuan sebagai ibu, dan manager rumah tangga, padahal mereka lah yang menyentuk masyarakat grass root, di level bawah,” paparnya.
Ustadzah Maryam Brack dari Australia
0 komentar:
Posting Komentar
be nice, keep it clean my friend