daftar bacaan: http://hizbut-tahrir.or.id/
Seperti yang telah kita ketahui bersama, MUI telah mengeluarkan fatwa akan haramnya BBM bersubsidi (Premium) bagi orang kaya. Jika dicermati, tentu hal ini sangat tepat jika dikatakan sebagai alasan yang sangat dipaksakan. Masih ingatkah anda bahwa ketika memasuki awal tahun 2011 ini, masyarakat Indonesia sudah diberi hadiah berupa kabar "Pengalihan BBM Bersubsidi".
Sejak saat itu pula terjadi berbagai penolakan dari semua kalangan baik itu ulama, mahasiswa, pengusaha, intelektual, pedagang, dll. Namun karena besarnya penolakan terhadap kebijakan tersebut, rencana itu pun terus diundur dan hingga saat ini pemerintah belum bisa merealisasikan kebijakannya.
Sejak saat itu pula terjadi berbagai penolakan dari semua kalangan baik itu ulama, mahasiswa, pengusaha, intelektual, pedagang, dll. Namun karena besarnya penolakan terhadap kebijakan tersebut, rencana itu pun terus diundur dan hingga saat ini pemerintah belum bisa merealisasikan kebijakannya.
Setelah pemerintah frustasi, maka pemerintah pun menggunakan KH Ma’ruf Amien untuk mengeluarkan fatwa kontroversial seputar haramnya orang kaya menggunakan premium. Meski istilah “menggunakan KH Ma’ruf Amien” ini ditolak oleh Menteri ESDM, tetapi kesimpulan ini tidak bisa ditolak, karena fatwa ini dinyatakan KH Ma’ruf Amien, setelah pertemuan antara kementerian ESDM dengan MUI (27/6/2011). Pimpinan PP Tebuireng, Jombang, KH Shalahuddin Wahid, atau akrab dipanggil Gus Sholah, yang juga cucu Hardratus Syaikh Hasyim Asy’ari, menyatakan bahwa fatwa ini bukan merupakan sikap MUI, tetapi masih pandangan pribadi KH Ma’ruf Amien (29/6/2011)
0 komentar:
Posting Komentar
be nice, keep it clean my friend